Minggu, 16 Mei 2010

tugas ke-5 11/mei/2010 "Kasus Sukses Manajemen Ritel"

Logo Mek Di
Inilah kisah sukses restoran siap saji Mc Donald dimulai di tahun 1940 dengan dibukanya sebuah restoran oleh Dick dan Mac McDonald, di San Bernardino, California. Mereka memperkenalkan “Speedee Service System” pada tahun 1948, yang kemudian menjadi pinsip dasar restoran siap-saji moderen. Maskot awal McDonald’s, yang bernama Speede, adalah seorang pria dengan kepala berbentuk hamburger yang menggunakan topi koki. Speede kemudian digantikan oleh Ronald McDonald di tahun 1963.
McDonald’s saat ini tidak menjadikan tahun 1940 sebagai tahun kelahiran restoran McDonald’s. Mereka memilih 15 April 1955, ketika Ray Kroc membeli lisensi waralaba McDonald’s dari Dick dan Mac di Des Plaines, Illinois, sebagai hari kelahirannya. Kroc kemudian membeli saham dari McDonald’s bersaudara dan memimpin perusahaan ini melakukan ekspansi ke seluruh dunia. Saham McDonald’s mulai dijual kepada publik tahun 1965.
Sifat agresif yang dimiliki Kroc bertentangan dengan keinginan McDonald bersaudara. Kroc dan McDonald bersaudara bertikai untuk mengontrol bisnis ini, namun akhirnya McDonald bersaudara lah yang pergi meninggalkan perusahaan. Pertikaian ini didokumentasikan baik dalam otobiografi Kroc maupun otobiografi McDonald bersaudara. Situs di mana McDonald bersaudara pertama kali mendirikan restoran kini dijadikan monumen.
Dengan ekspansi agresifnya ke seluruh penjuru dunia, McDonald’s dijadikan sebagai simbol globalisasi dan penyebar gaya hidup orang Amerika.
Pada tahun 1960, terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956, Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat.
Dengan langkah ini, McDonald’s mulai memperoleh penghasilan yang sesungguhnya, dan perusahaan pun lepas landas. Kroc kemudian memperkenalkan program periklanan nasional untuk mendukung franchise yang tersebar dengan cepat; dan setelah tampak bahwa pertumbuhan di wilayah asal perusahaan ini melambat pada awal tahun 1970-an, dia memulai dorongan yang penuh semangat dan sukses untuk membuat kehadiran global bagi McDonald’s. Sepanjang pertumbuhan perusahaan yang spektakuler, Kroc melakukan akrobat keseimbangan berjalan di atas rentangan tali yang sulit, memberlakukan standar yang keras di seluruh sistem sementara mendorong semangat wirausaha yang menyambut baik gagasan dari semua tingkat. Banyak gagasan ini yang memberikan sumbangan kepada keberhasilan perusahaan yang menakjubkan. Dalam mengumpulkan kekayaan sebesar $500 juta, raja hamburger ini mengubah lansekap budaya bangsa dan menempa sebuah industri yang termasuk di kalangan ekspor Amerika yang terbesar. Keberhasilan McDonald’s yang ditiru secara meluas menawarkan contoh yang baik sekali bagi manajer dan eksekutif zaman sekarang yang berusaha mencari efisiensi produksi yang lebih besar.
Dengan menempatkan hamburger yang bersahaja di atas jalur perakitan, Kroc menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana cara menerapkan pross manajemen yang maju pada usaha yang paling membosankan. Supaya bisa maju dengan cara McDonald’s, perusahaan-perusahaan harus menetapkan prinsip dasar pelayanan yang mereka tawarkan, memecah-mecah pekerjaan menjadi bagian-bagian, dan kemudian terus-menerus merakitnya kembali dan menyempurnakan banyak langkah sampai sistem berjalan tanpa kekangan. Hari ini, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam antara pizza, pemrosesan klaim asuransi, atau menjual mainan mendapat keuntungan dari jenis sistem yang dipelopori oleh Ray Kroc. Sampai tingkat ketika operasi seperti ini menjaga pengendalian mutu, dan memelihara kepuasan pelanggan, keuntungan akan mengalir.
Sebagai salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat Chicago ke California selatan untuk menemui dua kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer, yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus, McDonald bersaudara membeli delapan buah. Dan Kroc ingin tahu jenis operasi apa yang membutuhkan kemampuan membuat empat puluh gelas susu kocok pada saat saat yang bersamaan. Maka dia pergi ke San Bernardino, dan apa yang dilihatnya di sana mengubah kehidupannya. Kroc berdiri di keteduhan dua gerbang lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang menerangi langit di senja kala, dan melihat antrian orang-orang yang berkelok-kelok seperti ular di luar restoran yang berbentuk segi delapan. Melalui dinding bangunan yang selurunya terbuat dari kaca, dia memandangi para karyawan pria, yang memakai topi kertas dan seragam putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan burger dalam piring, kentang goreng dan susu kocok kepada keluarga-keluarga kelas pekerja yang berdatangan naik mobil. “Sesuatu pasti sedang terjadi di sini, saya mengatakan kepada diri sendiri,”
Kroc kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out. “Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock, tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up dengan sempurna. Sebagaimana Forbes menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.” Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan – burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai – menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam puluh detik.
Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”
Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini – sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa permen karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru permulaannya. Supaya bisa membangun kongsi restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri restoran yang dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah menerapkan disiplin yang sama pada pembuatan sandwich.
Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat – kandungan lemak: di bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi. Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu pelayanan. Dan ini sarana revolusioner yang akan digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi restoran yang di dalamnya satu restoran di Delaware dan satu restoran di Nevada akan menyajikan burger yang tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing berisi potongan acar yang sama, setiap burger disajikan dalam talam yang serupa bersama kentang goreng yang dimasak dengan lamanya waktu yang sama. Sebagaimana yang diingat oleh Kroc, “Kesempurnaan sulit sekali dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya inginkan dalam McDonald’s. Segala hal lainnya sekunder bagi saya.”
Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan bukannya
mutu satu restoran atau operator tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut. Selama tahun 1960, ketika kongsi restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam penjualan, penghasilan McDonald’s hanya $159.000. “Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun McDonald’s, John Love. Dan rumah kartu impian Kroc mulai runtuh di bawah bobotnya sendiri. Sementara terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan keuntungan yang bisa dibayangkan, Kroc menghadapi satu dilema yang klasik. Dia tidak mampu memperluas usaha. Dan dia tidak bisa tetap terapung.
Untunglah, Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20 persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini, McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang ditentukan. Strategi real estate pas sekali dengan tujuan penguasaan Kroc yang lebih besar. Bukannya menjual franchise geografis sebagai selubung, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak untuk membangun sebanyak-banyaknya atau sesedikit-sedikitnya kedai sekehendak hatinya disuatu kawasan tertentu, Kroc hanya menjual franchise individual, dengan biaya rendah $950. Ini mematikan bahwa operator yang tidak bersedia bermain mengikuti aturannya hanya bisa membuka tidak lebih dari satu saluran. Setelah menyerahkan urusan keuangan yang stabil ke tangan Harry Sonnenborn yang ahli, Kroc mulai memperluas dan memprofesionalkan kerajaan industri yang sedang tumbuh ini. Di bawah konsepsinya yang baru, setiap pembeli franchise dan operator seperti seorang manajer pabrik. Karena mengetahui bahwa ukuran bagi kompleks industri yang maju adalah manajemen profesional, pada tahun 1961 Kroc meluncurkan satu program latihan-di restoran baru di Elk Grove Village, Illinoiss. Di sana, kelompok pelaksana melatih pembeli franchise dan operator dalam metode ilmiah mengelola McDonald’s yang sukses dan melatih mereka dalam ajaran kroc tentang Mutu, Pelayanan, Kebersihan dan Nilai. “Saya menaruh hamburger pada jalur perakitan,” Kroc suka mengatakan. Hamburger juga berisi laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan mekanisme memasak, membekukan, menyimpan, dan menyajikan. Di mana pun juga tidak ada dikotomi antara pengendalian pusat dan otonomi operasi yang lebih kentara daripada dalam iklan.
Pada hari Natal akhir tahun 1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,” sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in McDonal’s yang beroda. Namun kendati sangat menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc mendorong para operator untuk memanfaatkan gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri. Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710 restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar sepenuhnya. Perusahaan ini go public pada tanggal 15 April, tepat sepuluh tahun sampai ke harinya setelah Kroc membuka kedai Des Plaines, menjual 300.000 saham dengan harga per lembar $22,50. Banyak saham ini yang ditawarkan oleh Kroc, yang mengeruk uang $3 juta dalam penjualan. Kroc mengerahkan uang tunai ini untuk memperluas perusahaan dan melawan pesaing yang dengan cepat menyebar di mana-mana, sebab keberhasilan perusahaan telah melahirkan banyak imitasi yang berusaha memanfaatkan industrialisasi fast food yang semakin meningkat. Melalui pertumbuhan yang pesat dan iklan yang meluas, McDonald’s pada awal tahun 1970-an menjadi kongsi restoran fast food yang terbesar di seluruh negara dan sifat yang mudah dikenali dari lansekap budaya Amerika. Dan penguasa tertinggi McDonaldland, Ray Kroc, menjadi seorang tokoh yang bertingkat nasional. Pada tahun 1972, ketika lebih dari 2.200 saluran McDonald’s mengeruk penjualan $1 milyar,
kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent Peale.
Sementara nilai saham pemilikannya meningkat menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan, raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik perhatian dari banyak pihak. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri makanan. Mimi Sheraton dari New york magazine menyatakan: “Makanan McDonald’s mengerikan secara tidak ketulungan, tanpa keindahan apa pun.” Para politikus juga memperhatikan. Pada tahun 1974, ketika nilai pasar perusahaan ini melampaui nilai U.S. Steel yang maju dengan lambat, Senator Lloyd Bentsen mengeluh: “Ada sesuatu yang tidak beres dengan ekonomi kita kalau pasar saham lebih banyak dalam hamburger dan lebih sedikit dalam baja.”
Banyak analis yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000 pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara Eropa baru permulaannya. Dengan berlalunya waktu sepuluh tahun, seribu restoran yang dibuka oleh perusahaan di luar negeri menggalakkan 27 persen tingkat pertumbuhan tahunan. Kongsi restoran ini begitu universal dikenal sebagai lambang usaha Amerika dan berpengaruh, sehingga ketika gerilyawan Marxis meledakkan sebuah restoran McDonald’s di San Salvador pada tahun 1979, mereka menyatakan bahwa tindakan teroris ini sebuah pukulan mematikan terhadap “imperialis Amerika.” “Walaupun McDonald’s mencapai sukes, dan kekayaan pribadinya mencapai $340 juta, dia selalu khawatir,”
Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.
Sampai pada tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.
Lambang McDonald’s adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.
Restoran McDonald’s pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991:idea:. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald’s di luar negeri, McDonald’s juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.

http://pinginpintar.com/?p=233

Selasa, 11 Mei 2010

tugas ke-5, tgl 18 mei 2010 "Kasus Sukses Manajemen Ritel"

7 Peluang Usaha Cuci Helm untuk Anda

Banyak toko helm menjual produk pelindung kepala ini dengan harga cukup mahal. Harga helm yang ditawarkan memang cukup bervariasi tergantung tipe, merek dan kualitasnya. Seperti BMC, KYT,INK, AGV, KAH, NHK, Cabergh J-Prince, Cargloss, Gardio, dll.
Keadaan itu, akhir-akhir ini mendorong munculnya bisnis cuci helm murah. Namanya bisa macam-macam, mulai dari laundry helm hingga yang keren spa helm. Sebagian sudah menawarkan paket kemitraan alias peluang usaha. Paket investasi yang ditawarkan juga sangat beragam, yakni mulai dari Rp.2,5 juta.
Karena relatif baru bisnis ini masih memiliki pasar yang luas. Apalagi jumlah sepeda motor di jalanan tiap tahun meningkat hingga jutaan.
Bisnis bersih-bersih, apa pun itu jenisnya, selama ini memang tak pernah surut. Bisnis cuci helm ini juga cocok sebagai usaha rumahan.
Tantangannya, masyarakat masih perlu edukasi agar terbiasa merawat helmnya dengan jasa cuci helm. Bukan rahasia lagi, jika sebagian masyarakat bahkan kurang peduli dengan penggunaan helm ketika di jalan.
Berikut ini beberapa bisnis cuci helm yang menawarkan paket kemitraan kepada anda:
1. Kinclong Helm, Investasi mulai dari Rp.3.500.000,-
2. Healthy Helm, Investasi mulai Rp 25.000.000,-
3. Cuci Helm, Investasi mulai dari Rp.17.000.000,-
6. KlikHelm, Investasi mulai dari Rp.13.500.000,-
7. Laundry Helm, Investasi mulai dari Rp.2.500.000,-
Jika anda membutuhkan mesin dan peralatan pencuci helm, berikut beberapa tawarannya:
1.R&C,Toko Alat Cuci Helm Mechanical, Electrical & Information Technology
2.clinK Helm, Cuci Helm 1 Jam
3. CuciHelm.com, Distributor Mesin Cuci Helm


tugas ke-5, tgl 18 mei 2010 "Kasus Sukses Manajemen Ritel"

12 Peluang Usaha Franchise Bakso

bakso sangat digemari masyarakat kita. Bakso yang terkenal adalah bakso solo dan bakso malang. Sebagian orang menikmatinya dengan cara membuat bakso sendiri. Tetapi membuat bakso yang enak tidaklah mudah sebab memerlukan resep yang teruji. Karena itu, tak heran jika kebanyakan lebih suka jajan bakso sebab terasa lebih praktis.
Dari dulu, bakso selalu menggunakan bahan daging sapi kualitas terbaik. Tetapi banyak orang akhir-akhir ini juga menyukai bakso kepala sapi. Peluang inilah yang dengan cepat dimanfaatkan pengusaha bakso.
franchise baksoNah, jika anda ingin jualan bakso tanpa perlu repot-repot membuat resep bakso sendiri pilihannya adalah membeli waralaba atau kemitraan bakso yang sudah banyak ditawarkan. Berikut beberapa peluang usaha tersebut:
1. MyBakso
Berdiri sejak pertengahan 2007 dengan beberapa armada keliling. Tahun 2008 mulai ditawarkan paket kemitraan. Investasi mulai dari Rp.35.000.000.

2.Ichel Food
Bakso diproduksi tanpa pengawet. Saat ini selain lulus uji kesehatan juga telah bersertifikat halal MUI. Investasi mulai dari Rp.10.000.000.

3. Mister Baso
Mister Baso dikenal karena variasi dan citarasa baksonya yang beragam. Paket investasi yang ditawarkan adalah tipe restoran. Investasi mulai dari Rp.600.000.000.

4. Bakmi Raos
Bakmi Raos Group bertekad melayani masyarakat dengan makanan bermutu. Outletnya tersebar hingga luar Jakarta, seperti di Batam, Sanggata, Balikpapan, Bandung, Surabaya, Manado, Makassar, dan Medan. Investasi mulai dari Rp.5.000.000.

5. Bakso Kota Cak Man
Bakso yang ditawarkan adalah menu bakso malang yang terkenal. Cak Man, pemiliknya, lebih dari 27 tahun berjualan bakso ini. Investasi mulai dari Rp.100.000.000.

6. Bakso Pak Joko
Bakso ini diperkenalkan sejak 1984. Awalnya hadir di Bintaro Jaya hingga kemudian terkenal dengan Bakso Joko. Investasi mulai RP.20.000.000.

7. Bakso Malang Cak Masrur
Mensyaratkan lokasi usaha yang strategis. Memiliki tiga jenis investasi yang ditawarkan. Investasi mulai RP.15.000.000.

8. Bakso Iga Sapi
Awalnya berkembang di daerah Surabaya hingga kini mencapai sekitar 100 outlet. Mulai ditawarkan kemitraannya pada 2008. Investasi mulai dari 25 juta.

9. Bakso Kepala Sapi
Bakso ini mengklaim lebih nikmat rasanya jika tanpa saos dan kecap. Didirikan dengan spirit sebagai mass entepreneur. Investasi mulai dari Rp.29.000.000

10. Bakso Kepala Sapi Jawa
Outletnya dirancang sebagai counter penjualan indoor di pinggir jalan. Bersaing dengan mengeepankan inovasi pada bumbu.

11. Bakso Bakar
Awalnya dirintis sebagai bisnis di lingkungan sebuah kampus di kota Yogya. Karena sambutan dari konsumen bagus kemudian ditawarkan program kemitraannya. Investasi mulai dari Rp.4.000.000

12.Bakso Cak’Di
Bakso ini merupakan tipe couner keliling dari MyBakso. Ditawarkan dengan paket investasi yang jauh lebih murah. Investasi mulai dari Rp.7.500.000.

 
Sumber : http://www.bisnisdiary.com/

Senin, 12 April 2010

tugas ke-3, tgl 6 april 2010 " Artikel Sales Manajemen "

March 30th, 2010
belajar bahasa inggris cepat tanpa grammar pertama kali di Indonesia
Contoh artikel yang mendatangkan uang adalah artikel yang nilai konversinya tinggi, seperti sales lettter atau bisa juga artikel blog yang bagus. Yang mana konversi tinggi disini bisa diartikan memiliki nilai jual sehingga produk yang anda jual terjual.
Contoh artikel untuk sales letter itu bisa anda lihat disini: Baca Dapat Uang. Nah, setelah melihat sales letter itu apakah anda tertarik? saya yakin anda pasti tertarik bukan? sudah dapat ilmu dibayarin lagi.
Dari contoh artikel sales letter yang saya perlihatkan kepada anda diatas. Tentunya anda sudah sudah dapat menyimpulkan bahwa: artikel yang akan mendatangkan uang adalah artikel yang mampu membuat orang tertarik, sehingga kalau sudah tertarik dia akan membeli, dan tentunya kalau sudah membeli ujungnya kan dapat uang.
Dan khusus untuk anda yang ingin bisa membuat sales letter seperti contoh yang anda lihat diatasa, ternyata bisa dipelajari. Sehingga, anda atau siapapun yang ingin membuat artikel (khususnya sales letter) akan mampu membuat sales letter yang mampu menjual atau sulit sekali untuk ditolaj. Yang tentunya harapannya agar dengan sales letter yang mampu menjual akan mendatangkan uang. Untuk urusan yang satu ini anda langsung kepakarnya saja ya, disini: Membuat Sales Letter Ampuh.
Oya, agar anda lebih jelas lagi coba anda lihat contoh artikel sales letter yang satu ini: Jasa Review Gratis. Kalau contoh artikel sales letter yang tadi kekuatannya ada di hadiah dan form yang tersedia (untuk form ini anda bisa lihat disini: Mesin Otomatis.
Tentunya anda senang bukan? kalau dapat hadiah, kalau sudah dapat hadiah anda pasti akan merasa senang dan suatu saat atau bisa jadi saat itu juga membeli barang yang ditawarkan melalui tulisan yang ada pada contoh artikel sales letter tadi. Dan kalau sudah membeli, tentunya si pembuat sales letter akan dapat uang bukan. 

Best Regards
Indra

tugas ke-3, tgl 6 april 2010 " Artikel Sales Manajemen "

Pentingnya LOGO pada organisasi


Seringkali Kita melihat logo-logo yang unik dari suatu perusahaan, organisasi atau perkumpulan. Namun sebenarnya seberapa penting logo itu bagi organisasi bisnis atau non bisnis tersebut sehingga harus mempunyai sebuah logo ?

Logo merupakan suatu bentuk gambar atau bentuk huruf dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, produk, daerah, perkumpulan, , negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah untuk diingat sebagai pengganti dari nama atau merek yang sebenarnya.

Para ahli komunikasi mengungkapkan bahwa orang cenderung untuk mengingat gambar lebih kuat dari teks atau tulisan. Ketika orang melihat gambar yang menarik, mereka akan menyimpannya dalam ingatan lebih lama daripada tulisan.

Sebuah desain logo yang baik menggunakan pilihan warna yang mampu menarik perhatian konsumen yang Anda targetkan. Begitupula dengan gambar, gambar yang ditampilkan dapat mewakili bisnis Anda. Terkadang dari gambar ini dapat memunculkan nilai emosional yang mendasar seperti nilai-nilai keluarga, kasih saying, orangtua, patriotisme, keprihatinan keagamaan, sosial dan sebagainya.

Tujuan dari desain logo yang menarik adalah menempatkan suatu pesan ke dalam benak konsumen diharapkan konsumen akan lebih mudah mengingatnya kembali saat suatu produk atau layanan ditawarkan kepadanya.

Nah disinilah peran logo sebagai ‘wakil’ dari suatu produk, perusahaan atau organisasi tersa penting. Logo tidak sekedar gambar yang menarik atau bentuk huruf-huruf indah , tetapi juga mewakili bisnis Anda secara keseluruhan. Sebuah desain logo yang baik berupaya untuk menempatkan sebagai pesan visual, tidak hanya merupakan pesan dari bisnis yang mereka wakili, tetapi juga sejarah dan budaya yang populer waktu itu.

tugas ke-3, tgl 6 april 2010 " Artikel Sales Manajemen "

 Tunggakan Pajak Hingga Akhir Maret 2010 Mencapai Rp 50,5 triliun

Akhir-akhir ini pembicaraan mengenai pajak memang sangat menghangat setelah disulut oleh mafia pajak 'Gayus'. 'Gayus' dalam sekejap menjadi ikon dalam mafia perpajakan di tanah air tercinta ini. Facebooker yang sangat peduli terhadap uang rakyat ini pun menggeliat terhadap dunia perpajakan yang tak ingin ada 'Gayus-gayus baru' menggerogoti hak rakyat , masih banyak rakyat yang hidup di bawah kolong jembatan, di bantaran sungai, yang masih makan nasi aking, sekolah tak mampu, dsb.

Dalam rapat dengar pendapat lanjutan dengan Panja Pajak di Gedung DPR, Jakarta, 7/4/10, Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengungkapkan bahwa jumlah tunggakan pajak hingga akhir Maret 2010 mencapai Rp50,5 triliun atau turun dibanding jumlah tunggakan awal Januari tahun ini yang mencapai Rp50,8 triliun.

Menurut Tjiptardjo, per 1 Januari 2010, memang ada 1,8 juta wajib pajak (WP) yang memiliki tunggakan senilai Rp50,8 triliun, dan pihaknya terus melakukan penagihan tunggakan itu.

"Sepanjang Januari hingga Maret, pencairan tunggakan dari penagihan sebesar Rp6,2 triliun," katanya.

Namun, menurut dia, sepanjang Januari-Maret lalu, ada tunggakan-tunggakan pajak baru yang nilainya mencapai Rp5,9 triliun, sehingga total tunggakan pajak per akhir Maret menjadi Rp50,5 triliun.

"Angka tunggakan ini sangat dinamis, berubah-ubah karena ada pembayaran tapi ada pula tunggakan baru," katanya.

Terkait perkembangan penanganan tunggakan pajak 100 WP besar yang per 1 Januari 2010 mencapai Rp17,5 triliun, Tjiptardjo mengatakan, proses penagihan terus berlangsung. "Selama tiga bulan, tunggakannya turun Rp5,6 triliun," katanya.

Ia menyebutkan, proses penagihan terhadap 100 WP besar akan terus dilakukan. Tindakan yang sudah dilakukan, diantaranya dengan mengirimkan 100 surat teguran untuk WP, mengirimkan 100 surat paksa untuk 100 WP, melakukan penyitaan atas aset 13 WP, memblokir rekening 10 WP, dan melakukan cekal (cegah dan tangkal) ke luar negeri untuk 12 Wajib Pajak.

"Juga termasuk penyanderaan untuk seorang WP," sebutnya.

Sementara itu terkait tunggakan pajak BUMN, Tjiptardjo mengatakan, dari 100 penunggak pajak tersebut, 16 diantaranya adalah perusahaan milik negara.

Sepanjang Januari-Maret 2010, sudah ada 5 BUMN yang melunasi tunggakan senilai Rp3,8 triliun sehingga sisa saldo tunggakan 11 BUMN lain masih Rp2,6 triliun.

Khusus untuk tunggakan pajak BUMN, lanjut Tjiptardjo, pihaknya memang menghadapi kesulitan antara lain karena beberapa BUMN yang menunggak pajak kini sudah dilikuidasi sehingga tidak mungkin lagi ditagih.

Selain itu, ada pula BUMN penunggak pajak yang memang benar-benar tidak memiliki likuiditas. "Karena itu, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN untuk mencari solusi atas tunggakan ini," katanya.

tugas ke-3, tgl 6 april 2010 " Artikel Sales Manajemen "

Internet Dampak terhadap Proses Pembelian Pelanggan Ritel's
Skyline photographInternet telah mengubah wajah penjualan ritel. Customers are able to search for information and evaluate alternatives on-line. Pelanggan dapat mencari informasi dan mengevaluasi alternatif on-line. In store retail sales processes have, in many organisations failed to adapt to the increased power consumers have now. Dalam proses penjualan toko ritel, dalam banyak organisasi gagal beradaptasi dengan konsumen daya yang meningkat sekarang.
All retail sales people at some time will be taught a sales process. Semua penjualan ritel orang pada suatu waktu akan diajarkan proses penjualan.
The sales process and the goal of each step will look something like: Proses penjualan dan tujuan dari setiap langkah akan terlihat seperti:

Step One: Planning and Preparation. Langkah Pertama: Perencanaan dan Persiapan. - Ensure you have all and understand the information to make a sale - Pastikan Anda memiliki semua dan memahami informasi tersebut untuk membuat penjualan
Step Two: Opening the Sale. Langkah Dua: Membuka Jual. - Establish a person-person relationship and breakdown resistance - Membangun hubungan orang-orang dan resistensi kerusakan
Step Three: Probing. Langkah Tiga: Menyelidiki. - Determine what and why and establish trust - Tentukan apa dan mengapa dan membangun kepercayaan
Step Four: Demonstration. Langkah Empat: Demonstrasi. - Establish the value of the merchandise and create desire - Menetapkan nilai barang dan membuat keinginan
Step Five: Trial Close. Langkah Kelima: Tutup Trial. - Cement the sale on the primary item and identify what else the customer needs to make a purchase - Semen penjualan pada item primer dan mengidentifikasi apa lagi kebutuhan pelanggan untuk melakukan pembelian
Step Six: Handling Objections. Langkah Enam: Penanganan Keberatan. - To determine real reason for the customer not buying, identify ways to add more value and build trust - Untuk menentukan alasan sebenarnya bagi pelanggan tidak membeli, mengidentifikasi cara untuk menambah nilai lebih dan membangun kepercayaan
Step Seven: Closing the Sale. Langkah Tujuh: Penutup Jual. - Increase closing ratio and overall productivity - Meningkatkan rasio penutupan dan produktivitas secara keseluruhan
Step Eight: Follow-up. Langkah Delapan: Tindak Lanjut. - Establish a relationship with customer - create positive 'word of mouth' - Membangun hubungan dengan pelanggan - membuat kata positif 'dari mulut ke mulut'

Creating an environment where sales people can learn and practise the sales process with immediate feedback on parts of the process they do well and parts which they do not do well has a positive impact on most sales teams. Menciptakan lingkungan di mana penjualan orang dapat belajar dan praktek proses penjualan dengan umpan balik langsung pada bagian dari proses yang mereka lakukan dengan baik dan bagian-bagian yang mereka tidak melakukannya dengan baik memiliki dampak positif pada tim penjualan yang paling.
However, to reach our potential sales, having a well practised sales process today is not enough. Namun, untuk mencapai potensi penjualan kami, memiliki proses penjualan baik dilakukan saat ini tidak cukup.
The customer's buying process has changed. proses pembelian Pelanggan telah berubah. Or more accurately, the channels through which customers execute the elements of their buying process have changed. Atau lebih tepatnya, saluran melalui mana pelanggan melaksanakan unsur-unsur proses pembelian mereka telah berubah.
Retail customers buying process follows this form: Ritel pelanggan yang membeli formulir ini proses berikut:

Step One: Need recognition or problem awareness. Langkah Satu: Butuh pengakuan atau kesadaran masalah. For example, I'm renovating my kitchen and need to look at what is around in the way of ovens, stoves and cook-tops Sebagai contoh, saya merenovasi dapur dan perlu melihat apa yang di sekitar jalan oven, kompor dan memasak puncak
Step Two: Information Search. Langkah Kedua: Cari Informasi. For example, I'm not too sure what I really want. Sebagai contoh, saya tidak terlalu yakin apa yang saya inginkan. I'm not sure if I want an all in one stove, or a separate oven and cook-top Saya tidak yakin jika saya menginginkan semua dalam satu kompor, atau oven terpisah dan masak-top
Step Three: Evaluation of alternatives. Langkah Tiga: Evaluasi alternatif. For example, Ilvie is a reputable brand name but how much will the one I want cost? Sebagai contoh, Ilvie adalah nama merek terkenal tapi berapa banyak yang akan yang saya ingin biaya? What is included in that price? Apa yang termasuk dalam harga itu? Who has the best price? Siapa yang memiliki harga terbaik? Is there an extended warranty? Apakah ada garansi diperpanjang? Can I get a package? Dapatkah saya mendapatkan paket?
Step Four: Make a purchase. Langkah Empat: Buatlah pembelian. For example, I can get the same unit at one of the competitors, and they will provide an extended warranty, what can you offer? Sebagai contoh, saya bisa mendapatkan unit yang sama di salah satu pesaing, dan mereka akan memberikan garansi diperpanjang, apa yang bisa Anda tawarkan?
Step Five: Post purchase evaluation. Langkah Kelima: Post pembelian evaluasi. For example, I'm happy with what I have, it was delivered and installed on time and works as I hoped. Sebagai contoh, Saya senang dengan apa yang saya miliki, disampaikan dan diinstal pada waktu dan bekerja sebagai aku berharap. I'll go back to the same place and recommend them to others. Aku akan kembali ke tempat yang sama dan merekomendasikan kepada orang lain.

Before and after step four, customers require a lot of information. Sebelum dan setelah langkah keempat, pelanggan membutuhkan banyak informasi. The more involved they are in the purchase, the more information they need. Semakin mereka yang terlibat dalam penjualan, semakin banyak informasi yang mereka butuhkan.
Prior to the internet, the channel selling the goods controlled not only the physical distribution chain but also the information distribution chain. Sebelum ke internet, saluran penjualan barang dikendalikan tidak hanya rantai distribusi fisik tetapi juga rantai distribusi informasi. The information mediums including brochures, flyers, posters, advertisements and word of mouth were directly controlled or heavily influenced by the selling organisation. The media informasi termasuk brosur, selebaran, poster, iklan dan dari mulut ke mulut yang langsung mengendalikan atau sangat dipengaruhi oleh organisasi penjualan.
Since the advent of the internet, goods made of packets of data can be delivered via the internet whilst physical goods must still be delivered by physical means under the control of the seller. Sejak munculnya internet, barang terbuat dari paket data dapat dikirim melalui internet sementara barang-barang fisik masih harus disampaikan melalui fisik di bawah kendali penjual. However, the information component is not only delivered over the internet, but the control is no longer with the seller. Namun, komponen informasi tidak hanya disampaikan melalui internet, tetapi kontrol tidak lagi dengan penjual.
Web 2.0 technology including blogs, wikis and social networks are increasingly giving independence to control information flow. Web blog termasuk 2,0 teknologi, wiki dan jaringan sosial semakin memberikan kemerdekaan untuk mengontrol arus informasi. Hundreds of product reviews are easily available on products from books to cars. Ratusan review produk dengan mudah tersedia pada produk dari buku ke mobil. People write about their experience without fear or favour. Orang-orang menulis tentang pengalaman mereka tanpa rasa takut atau bantuan.
Organisations can influence what is said by posting their own blogs but must take care not to sound like any other on-line brochure. Organisasi dapat mempengaruhi apa yang dikatakan oleh posting blog mereka sendiri tetapi harus berhati-hati untuk tidak terdengar seperti yang lain on-line brosur. Internet-savvy consumers pick a slick marketing blog at first glance. Internet-savvy konsumen memilih pemasaran licin blog pada pandangan pertama.
Building or contributing openly to a wiki or blog about the products and services they sell is daunting to most organisations. Bangunan atau berkontribusi secara terbuka ke wiki atau blog tentang produk dan jasa yang mereka jual kepada organisasi yang paling menakutkan. However, one suspects that the first organisations to do it effectively will reap the benefits of trust building outside of the in-store sales process. Namun, satu tersangka bahwa organisasi pertama yang harus dilakukan secara efektif akan menuai keuntungan membangun kepercayaan di luar proses penjualan di toko.
The increased use of Web 2.0 tools also forces in-store changes of emphasis in the sales process. Peningkatan penggunaan Web 2.0 tools juga memaksa perubahan-toko penekanan dalam proses penjualan.
For example, preparation now needs to include a review of what is said on the web about the products they sell. Misalnya, sekarang perlu persiapan termasuk meninjau apa yang dikatakan di web tentang produk yang mereka jual. Memorising prices, features, advantages and benefits is not enough. Memorising harga, fitur, keuntungan dan manfaat tidak cukup.
Trial closes can take advantage of popular add-ons described on-line. Trial menutup dapat memanfaatkan populer pengaya dijelaskan on-line. Objection handling training must cater for the most regular complaints and unfulfilled expectations posted on-line. Keberatan pelatihan penanganan harus melayani keluhan yang paling teratur dan harapan yang tidak terpenuhi diposting on-line.
The adage, information is power, is evident in the customer's purchasing behaviours. pepatah itu, informasi adalah kekuatan, tampak jelas dalam perilaku pembelian pelanggan. Web 2.0 technologies magnify that power. Teknologi Web 2.0 memperbesar kekuasaan itu. Retail sales organisations must build strategies and tactics into their sales process inclusive of the shift of power over information in the customer's buying process. Penjualan ritel organisasi harus membangun strategi dan taktik menjadi penjualan mereka proses inklusif dari pergeseran kekuasaan atas informasi dalam proses pembelian pelanggan. We welcome your comments: you can contact Kevin by email at Kami menyambut komentar Anda: Anda dapat menghubungi Kevin melalui email di kevin.dwyer@changefactory.com.au

Jumat, 05 Maret 2010

tugas ke-2, tgl 2 maret '10 "data MENGENAI RITEL"

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL
USAHA TERNAK AYAM POTONG DI WILAYAH PARUNG HIJAU
Indo Yama Nasarudin
1. PENDAHULUAN
Eksistensi UKM dalam perekonomian Indonesia cukup dominan dan signifikan. Sedikitnya, terdapat 3 (tiga) indikator yang menunjukkan bahwa keberadaan UKM di Indonesia memiliki posisi dominan dan signifikan. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Berdasarkan data pada Biro Pusat Statistik dan Kementrian Koperasi & UKM, jumlah UKM tercatat 42,39 juta, dengan ketentuan 98 % tergolong usaha kecil, 1.5% tergolong usaha kecil dan 0,5% tergolong usaha menengah. Kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada sektor UKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UKM menyerap 79,04 juta tenaga kerja atau 99,4% dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UKM dalam pembentukan PDB cukup signifikan yakni sebesar 56,72% dari total PDB (BPS, 2004).
Bagi pihak intermediary system, semangat pengembangan UKM masih sangat ”canggung“ untuk ditanggapi, artinya pengembangan UKM yang digalakkan oleh pemerintah (kementrian Koperasi) dipandang masih sangat sulit menjadi primadona portfolio investasi yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Dengan adanya kecenderungan ini, lumrah saja jika fakta penguasaan aset nasional untuk pengusaha golongan ekonomi lemah hanya mencapai 8 %, kemudian usaha koperasi juga hanya mencapai 10%. Sedang untuk BUMN pengusaan aset nasional mampu mencapai 24% dan sisanya sebesar 58% dikuasai oleh 200-300 group usaha besar.
Di sisi lain, permasalahan UKM yang berkaitan dengan sumber daya manusia (human resources), manajemen, funding access, informasi teknologi dan market acces membuat para pengusaha UKM –umumnya- memposisikan diri untuk ”apatis“ dalam membangun simbiosis yang harmonis dengan pihak intermediary. Hal ini terbukti dengan data yang menunjukkan bahwa hanya 31% pihak UKM yang menerima kucuran kredit, sisanya sebanyak 21% ditolak (tidak visible) dan bahkan 48% pengusaha UKM tidak mengajukan kredit pembiayaan sama sekali dari pihak perban.
Berkenaan dengan hal itu salah satu industri memiliki potensi untuk dikembangkan dan sebagai penopang kebutuhan pokok rakyat yang berkembang adalah peternakan ayam potong. Namun masih banyak kendala yang dihadapi para pelaku usaha pada komoditas ini. Akhir-akhir ini kenaikan bahan baku menyebabkan tingkat keuntungan pelaku usaha semakin berkurang meski efisiensi biaya produksi telah dilakukan, sementara jika harga dinaikkan dengan kondisi daya beli masyarakat yang makin lemah membuat kehidupan masyarakat kian sulit. Untuk itu perlu dilakukan kajian yang mendalam baik dari aspek produksi, pemasaran dan keuangan dalam mengukur tingkat kelayakan sekaligus melihat peluang dan hambatan pada industri ini. Apalagi ditambah dengan kondisi merebaknya penyakit flu burung yang menjadikan permintaan terhadap daging ayam merosot tajam.
Berdasarkan paparan tersebut maka dalam kajian ini akan dirancang analisis kelayakan ekonomi yang terdiri dari analisis marketing, produksi dan sumberdaya manusia dan analisis finansial untuk melihat kelayakan usaha ternak ayam potong di wilayah Parung Hijau.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisa kajian literatur yang berkenaan dengan variable-variabel yang digunakan dalam pengumpumpulan data. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden. Pendekatan ini dilakukan agar kajian ini memperoleh hasil yang valid dan komprehensif.
Dari populasi yang menjadi subjek dalam kajian ini, kemudian diambil sampel. Responden yang menjadi sampel penelitian untuk masing-masing kegiatan studi kelayakan ekonomi dan finansial UKM dilakukan dengan purposive sampling berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
§ Pelaku UKM yang menjalankan usaha ternak ayam potong di wilayah Parung Hijau.
§ Telah menjalankan usaha yang sejenis selama lima tahun
§ Data yang diambil merupakan data yang wajar.
2.1. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh dari berbagai kelompok responden serta setelah dilakukan entri dan tabulasi data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap hasil survei. Hasil dari survey dan analisa ini akan menjadi dasar informasi untuk mendesain kebutuhan seperti apa yang harus dipenuhi dari sisi operasional. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang nantinya akan menjadi dasar bagi tahapan selanjutnya, yaitu melakukan penyusunan kelayakan ekonomi dan finansial.
a. Aspek Produksi
Analisis teknis berkenaan dengan kegiatan produksi dan operasi yang dijalankan. Penilaian kelayakan diukur secara kuantitatif dengan menggunakan kuisioner untuk melihat apakah menurut pelaku usaha kegiatan teknis produksi dan operasi yang dijalankan telah layak secara ekonomi.
Faktor-faktor yang yang menjadi pertimbangan dalam aspek produksi seperti sebagai berikut: lokasi usaha, fasilitas produksi, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, proses produksi, jumlah, jenis dan mutu, produksi optimum, kendala produksi.
b. Aspek Pasar
Analisis usaha dapat dilakukan secara kualitatif atau deskriptif kuantitatif untuk mengetahui aspek pasar dan pemasaran. Secara umum, titik tolak dalam alur pikir tersebut adalah penyusunan aspek pemasaran dapat dilakukan setelah pengusaha mempunyai rencana pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis dapat diarahkan dalam rangka meningkatkan omset atau volume penjualan dan untuk meningkatkan efisiensi. Peningkatan omset penjualan dapat dicapai melalui pilihan strategi bisnis yaitu, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk dan differensiasi produk.
Setelah ditetapkan strategi bisnis yang akan dikembangkan, selanjutnya dilakukan analisis pasar untuk mengetahui kelayakan aspek pasar. Hasil yang diinginkan adalah sampai seberapa besar potensi dan peluang pasar yang tersedia serta risiko pemasaran apa yang mungkin muncul apabila rencana bisnis tersebut dapat diimplementasikan. Hasil tersebut diharapkan sebagai bahan untuk menyususn target penjualan dan strategi pemasaran yang akan dikembangkan.
Strategi pemasaran meliputi kombinasi antara kebijakan mengenai produk, tempat, harga dan promosi yang disesuaikan dengan kajian risiko pemasaran dan target penjualan yang diinginkan.
Potensi dan peluang pasar dapat diketahui melalui kajian pasar yang ada saat ini dan pasar potensial. Pasar efektif saat ini, antara lain dapat diketahui melalui identifikasi mengenai jumlah dan karakteristik pelanggan, volume penjualan yang ada, tingkat dan perkembangan harga, cara pembayaran, tingkat persaingan, kontinuitas penjualan dan permintaan yang belum terpenuhi serta faktor lainnya yang mempengaruhi potensi pasar efektif. Pada umumnya sumber informasi untuk mengkaji pasar efektif berasal dari data primer (pengusaha dan pihak terkait lainnya). Sedangkan pasar potensial antara lain dapat dikaji melalui data makro permintaan, hambatan pemasaran yang bersifat kebijakan dan non kebijakan seperti monopoli, pangsa pasar dan lain-lain. Pada umumnya sumber informasi untuk mengkaji pasar potensial berasal dari data sekunder dari lembaga terkait. Berikut ini faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melihat aspek pasar adalah sebagai berikut: permintaan, penawaran dan persaingan pasar, harga, jalur pemasaran, kendala pemasaran, pemilihan pola usaha, market size dan market share, segmentasi, positioning dan targeting.
c. Aspek Finansial
Dalam aspek finansial ini akan disajikan informasi tentang biaya investasi, modal kerja, cash flow dan biaya operasional yang terdiri dari fixed cost dan variable cost. Sebelum menyusun analisis kelayakan finansial maka perlu dibuat ihktisar biaya investasi. Cashflow merupakan aliran kas dari suatu usaha yang terdiri dari penerimaan usaha (inflow) dan pengeluaran usaha (outflow). Aliran kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya (Umar, 2003: 179). Berdasarkan jenis transaksinya menurut Haming dan Basamalah (2003: 67), kas dalam cash flow dibagi menjadi dua macam, yaitu:
§ Arus kas masuk (cash Inflow), yaitu arus kas menurut jenis transaksinya yang mengakibatkan terjadinya arus penerimaan kas. Inflow yang ada pada industri kecil terdiri dari penerimaan penjualan, manfaat tambahan, dan nilai sisa. Ketiga penerimaan tersebut yang paling utama adalah penerimaan penjualan karena penerimaan ini bersifat rutin.
§ Arus kas keluar (cash outflow) adalah arus kas menurut jenis transaksinya yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran dana kas. Outflow usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu biaya investasi, biaya tetap, dan biaya tidak tetap (biaya variabel).
Kelayakan investasi dapat diukur dari berbagai kriteria, yang dalam hal ini menggunakan; analisis break even point, benefit/cost ratio, payback periods, net present value, profitability index, internal rate of return dan rentabilitas ekonomi.
(1). Break Even Point
Merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan seperti, luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Keadaan pulang pokok merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan (total revenue) yang disingkat TR adalah biaya yang ditanggungnya (total cost) yag disingkat TC.
Penentuan break even didasarkan pada persamaan penjualan dengan total biaya. Adapun perhitungan BEP adalah Sebagai berikut:
F
BEP HARGA JUAL = S =———————-
1 – (VC/S)
F
BEP KUANTITAS = Q = ———————–
P – V
dimana:
F = Biaya Tetap
VC = Biaya Variabel Total
S = Total Penjualan
V = Biaya Variabel per unit
P = Harga
(2). Benefit/Cost Ratio
PV Benefit
B/C = —————
PV Cost
Merupakan perbandingan antara NPV total dari benefit bersih terhadap total dari biaya bersih. B/C menunjukan manfaat bersih yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih. Semua aliran biaya dan manfaat selama umur ekonomis, diukur dengan nilau uang sekarang, artinya dilakukan discount nilai dikemudian hari dengan suatu discount factor. Untuk menghitung B/C ratio dapat digunakan formula berikut.
dimana :
B/C : Benefit/Cost ratio
PV Benefit : Present Value dari benefit
PV Cost : Present Value dari cost
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan Net B/C Ratio, yaitu:
§ Net B/C Ratio > 1, maka proyek layak atau dapat dilaksanakan.
§ Net B/C Ratio = 1, maka proyek impas antara biaya dan manfaat sehingga terserah kepada pengambil keputusan untuk dilaksanakan atau tidak.
§ Net B/C Ratio <>
(3). Payback Period
PaybackPeriod adalah Waktu yang dibutuhkan atas suatu investasi yang menghasilkan cash flow yg dapat menutupi biaya investasi yang telah dikeluarkan. Sebuah investasi diterima/layak jika payback period lebih rendah daripada waktu yang dipersyaratkan.
Menurut Sofyan (2002: 19), teknik ini digunakan untuk menentukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam usaha itu akan kembali jika alternatif aliran kas (CF) yang didapat dari usaha yang diusulkan itu akan kembali, maka alternatrif usulan usaha yang memberikan masa yang terpendek adalah yang terbaik.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2004: 155), Perhitungan didapat dari perhitungan nilai kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri) Rumus yang digunakan dalam perhitungan payback period adalah sebagai berikut:
Payback Period = Investasi = xxx
PV Proceeds tahun 1 = xxx -
Sisa = xxx
PV Proceeds tahun 2 = xxx -
Sisa = xxx
dst
(4). Net Present Value
Net Present Value mengukur berapa nilai yang dihasilkan saat ini seandainya menanamkan sebuah investasi. NPV juga merupakan perbedaan di antara nilai pasar investasi dan biaya yang dikeluarkannya. Discounted cash flow valuation adalah Proses penilaian investasi melalui tingkat diskonto cash flow pada masa datang. Untuk mengintepretasikan kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari hasil perhitungan NPV. Jika nilai NPV positif maka investasi layak dilakukan, sebaliknya jika negatif maka investasi ditolak atau tidak layak.
Menurut Sofyan (2002: 180), NPV adalah nilai neto sekarang dari dana yang diinvestasikan selama umur proyek. NPV mencerminkan besarnya tingkat pengembalian dari usulan usaha atau proyek, oleh karena itu usulan proyek yang layak diterima haruslah memiliki nilai NPV > 0, jika tidak maka proyek itu akan merugi.
Kriteria untuk menerima dan menolak rencana investasi dengan metode NPV adalah sebagai berikut:
q Apabila NPV > 0, maka usulan proyek diterima,
q Apabila NPV < npv =" 0,">
(5). Probability Index
Profitability Index (PI) merupakan Perbandingan antara nilai cash flow investasi dengan biaya investasi yang dikeluarkan. Suatu investasi dikatakan layak jika nilai PI lebih besar daripada satu, sebaliknya jika nilai PI kurang dari ssatu maka investasi ditolak.
PV Investasi
PI = ——————–
Biaya Investasi
dimana
PI = Profitability Index
PV Investasi = Present value investasi
f. Internal rate of return (IRR)
Internal rate of return (IRR) merupakan tingkat diskonto yang menyebabkan NPV investasi sama dengan nol. IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dari suatu usaha, sepanjang setiap benefit bersih diperoleh secara otomatis ditanamkan kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama sisa umur usaha. Sebuah investasi layak jika nilai IRR melebihi tingkat return yang dipersyaratkan.
IRR dapat menggambarkan besarnya suku bunga tingkat pengembalian atas modal yang diinvestasikan. Dalam kriteria investasi IRR harus lebih besar dari OCC atau opportunity cost of capital agar rencana atau usulan investasi dapat layak dilaksanakan (Sofyan 2002: 178).
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3.1. terlihat nilai skor kinerja marketing usaha ayam potong. Kualitas budidaya sudah sangat baik, dan dipertahankan tingkat kegagalan panen yang rendah, diversifikasi budidaya dipertahankan agar produk yang dihasilkan tetap terdifferensiasi. Kinerja harga jual hasil budidaya cukup baik, harga jual berfluktuatif dan perubahan harga masih dalam waktu yang longgar meskipun banyak faktor yang mempengaruhi perubahan harga. Wilayah dan jalur pemasaran perusahaan cukup baik dan rantai pemasaran perlu ditingkatkan dengan melibatkan banyak pihak. Luas dan relung pasar yang mampu dikuasai perusahaan relatif baik serta posisi perusahaan dalam pasar cukup positif. Segmentasi dan penempatan pasar yang dituju kurang baik, perusahaan perlu melakukan pemecahan dan fokus terhadap pasar yang dilayani. Tingkat persaingan normal dan pesaing potensial mudah memasuki pasar, perusahaan perlu menciptakan image yang positif di mata konsumen. Tidak ada kegiatan promosi.
inerja produksi usaha terbak ayam potong di wilayah Parung Hijau. Aksesibilitas sangat positif. Fasilitas Produksi dan Peralatan sangat mendukung usaha. Tingkat ketersediaan, sumber, tingkat harga dan pembiayaan bahan baku normal. Kinerja tenaga kerja perusahaan sangat positif dalam mendukung usaha. Kinerja teknologi perusahaan normal. Tahapan, persyaratan dan waktu produksi memiliki kinerja yang positif dalam mendukung usaha. Jumlah hasil budidaya dan tingkat penyerapannya memiliki kinerja yang positif dalam mendukung usaha.
Informasi tentang kinerja manajemen dan sumber daya manusia usaha ternak ayam potong di wilayah Parung Hijau. Kinerja bentuk organisasi perusahaan yang terdiri dari kepemilikan badan hukum dan izin usaha rendah. Kinerja profil usaha yang terdiri atas skala usaha dan sistem pengelolaan usaha perusahaan standar. Kinerja tingkat kompensasi perusahaan standar.
kinerja dan kelayakan finansial usaha ternak ayam potong di wilayah Parung Hijau. Nilai Break Event point kuantitas perusahaan sebesar 19.695 ekor, secara rata-rata berada di bawah nilai produksi. Nilai break even point terendah dengan nilai 17.601 ekor ayam dan tertinggi sebesar 27.088 ekor. Sedangkan rata-rata produksi berkisar antara 30.000 ekor sampai 42.000 ekor jauh di atas nilai titik impasnya. Kemudian dilihat dari nilai break even point penjualan juga memiliki kondisi yang sama dengan nilai RP 323.599.547, dengan nilai terendah sebesar Rp 193.608.560 dan tertinggi sebesar Rp 406.324.873 jauh di bawah nilai harga jual yang berkisar antara Rp 330.000.000 sampai Rp 924.000.000.
Nilai Benefit cost ratio (BCR) sebesar 1.16 lebih besar dari satu. Ini menggambarkan bahwa keuntungan lebih besar dibandingkan biaya yang dikelurkan perusahaan.
Nilai Payback Period sesesar 9,12 tahun di bawah waktu yang ditetapkan yaitu 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa waktu pengembalian investasi selama 9,12 tahun.
Net present Value bernilai positif sebesar RP 88.496.379 menunjukkan kondisi yang baik karena total present value lebih besar dibandingkan initial outlay. Nilai profitability index sebesar 1,08 menunjukkan angka yang baik karena lebih besar daripada 1. Internal rate of return (IRR) sebesar 31.533% menunjukkan nilai yang baik karena jauh di atas tingkat bunga yang dipersyaratkan yaitu sebesar 15%. Berdasarkan pengukuran finansial secara keseluruhan menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam layak untuk dilanjutkan.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek ekonomi baik kinerja marketing yang secara umum menunjukkan status berwarna kuning. Ini berarti usaha masih layak untuk dijalankan namun kinerja marketing perlu ditingkatkan. Kinerja Produksi secara umum memiliki status berwarna hijau. Kinerja ini perlu dipertahankan. Kinerja manajemen dan sumber daya manusia memiliki status merah artinya usaha perusahaan ayam potong di wilayah parung umumnya memiliki kinerja yang kurang baik. Berdasarkan kinerja ini perusahaan perlu melakukan pembenahan yang menyeluruh terhadap aspek manajemen mereka agar usaha memiliki daya saing yang tinggi. Kinerja keuangan usaha ternak ayam potong di wilayah Parung Hijau umumnya baik.
REFERENSI
Budi Frensidy, 2008. Financial Mathematics, Salemba Empat, Jakarta
Freddy Rangkuti, 2006. Business Plan, Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, PT Gramedia Pustaka Utama.
Horne, Van, James C, John M. Wachowicz, Jr, 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.
Kementerian UKM dan Koperasi, 2008. Laporan Penelitian Decision Support System Kelayakan Ekonomi dan Finansial UKM, Jakarta.
Keown J Arthur, et. al, 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 7, Salemba Empat, Jakarta.

tugas ke-2, tgl 2 maret '10 "data MENGENAI RITEL"

Omset Penjualan Kuartal-1 PT Matahari Putra Prima Tbk Mencapai 2,9 T @ Mesin Kasir

Mei 3, 2009 · & Komentar

Salah Satu Upaya Promosi Matahari
Salah Satu Upaya Promosi Matahari
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatatkan pertumbuhan nilai penjualan sebesar 17,4% menjadi Rp 2,9 triliun selama kuartal I-2009. Sedangkan laba bersih perseroan naik dua kali lipat menjadi Rp 36,3 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Manajemen Matahari dalam siaran pers yang diterima Investor Daily di Jakarta, Jumat (1/5), mengungkapkan, selama kuartal I-2009 perusahaan itu berhasil mencatatkan pendapatan positif dari harga pasar atas lindung nilai mata uang asing berdasarkan pergerakan nilai yen Jepang terhadap rupiah.
“Nilai penjualan perseroan didukung pertumbuhan dua unit bisnis utama. Grup departemen store membukukan pertumbuhan penjualan 14,7% menjadi Rp 1,24 triliun, sedangkan divisi food group mencatatkan penjualan tumbuh 21,2% menjadi Rp 1,5 triliun,” kata Presiden Direktur Matahari Benjamin Mailool.
Dia menjelaskan, volume laba kotor Matahari naik 9,8% dari Rp 657,3 miliar menjadi Rp 721,9 miliar. Meski laba kotor naik, nilai beban operasional juga meningkat 17,5% dari Rp 577,2 miliar menjadi Rp 678,0 miliar. Itu terjadi akibat beberapa faktor pengeluaran utama, seperti biaya sewa tahun per tahun yang naik 20,9% serta gaji dan upah yang naik 26,9%.
“Kenaikan itu secara signifikan mengurangi posisi laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest tax) dari RP 80,2 miliar menjadi Rp 43,9 miliar,” ujarnya.
Benjamin mengungkapkan, kerugian kurs tahun lalu berubah menjadi keuntungan kurs senilai Rp 75 miliar pada kuartal I-2009. Itu menyebabkan laba bersih perseroan naik dari 18,1 miliar menjadi Rp 36,3 miliar. Pada 2008, Matahari mengalami kerugian kurs akibat volatilitas pergerakan yen Jepang terhadap rupiah.
Salah satu sudut gerai Matahari Dept Store
Salah satu sudut gerai Matahari Dept Store
Siapkan Ekspansi
Selama kuartal I-2009, menurut Benjamin, Matahari sukses membuka sebuah departemen store, dua hipermarket, dan sejumlah toko buku berstandar internasional. Untuk kaurtal II-2009 dan seterusnya, perseroan menyiapkan sejumlah ekspansi, antara lain dua departemen store, empat hipermarket, satu supermarket, dan sejumlah format pendukungnya.
“Tapi kami akan bersikap hati-hati dengan tetap optimistis mengawasi pasar dan menyesuaikan langkah ekspansi sejalan kondisi pasar,” tandasnya.
Matahari merupakan perusahaan ritel terbesar di Indonesia dengan jumlah store terbanyak, yaitu 86 departemen store, 46 hipermarket, 26 supermarket, 51 gerai farmasi, dan lebih dari 79 family entertainment centers yang dioperasikan di lebih dari 50 kota di Indonesia.
Matahari tahun ini memutuskan untuk memperkuat likuiditasnya dengan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2008 sebesar Rp 10,5 miliar kepada pemegang saham. Laba bersih perusahaan akan dialokasikan sebagai dana cadangan Rp 2 miliar dan laba ditahan Rp 8,5 miliar.
“Dengan ketidakpastian pasar, baik di sektor finansial maupun sektor riil, manajemen memutuskan untuk mengambil langkah hati-hati dengan memaksimalkan penggunaan laba bersih guna memperkuat likuiditas,” papar Benjamin.
Direktur Komunikasi Perusahaan Matahari Danny Konjongian pernah mengungkapkan, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 10-15% atau Rp 6,49 – Rp 6,78 miliar. “Sedangkan laba bersih diharapkan mencapai satu digit tertinggi atau dua digit terendah dari perhitungan laba tanpa indikator unrealized loss,” ujarnya.
Analis Kim Eng Securities Dian Abdul Hakim dalam risetnya mengungkapkan, bisnis Matahari masih prospektif seiring masih cerahnya bisnis ritel di Tanah Air. “Otonomi daerah, perubahan gaya hidup, dan pertumbuhan ekonomi turut mendukung faktor ekspansi industri ritel,” ucapnya.
Dian mencontohkan, pertumbuhan penjualan kotor Matahari naik rata-rata 15% per tahun. Pertumbuhan penjualan dari department store rata-rata 9%, sedangkan dari makanan tumbuh rata-rata 28% per tahun. Investor

Berikut ini adalah beberapa contoh laporan yang merupakan informasi bagi tingkatan
manajemen yang ada di perusahaan retail :

· Informasi dari data processing yang berguna bagi manajemen tingkat operasional


Laporan Penjualan per Kasir
Tanggal 31 Juli
Shift KodeKasir NamaKasir JumlahTrans NettoPenjualan PotonganPenjualan BrutoPenjualam
I 123 Karmila 76 727.000 0 727.000
II 124 Medya 93 950.000 13.000 937.000


· Informasi bagi tingkat perencanaan taktis

Laporan Penjualan per Item / Kelompok Barang
Tanggal 31 Juli 1998
KodeBarang NamaBarang Unit HargaSatuan JumlahPenj. %RatioPenj. HargaPokok JumlahH.P
10.001 Coca Cola 8 2.000 16.000 7.69 1.570 12.560
10.002 7 up 7 2.000 14.000 6.73 1.570 10.990
10.003 MineralWater 1 3.000 3.000 1.44 2.355 2.355
10.004 Aqua 15 1.500 22.500 10.82 1.177 17.655
LabaKotor % LabaKotor
3.440 21.50
3.010 21.50
645 21.50
4.845 21.53
Kelompok –10
Min.Non ALkohol 31 55.500 36.69 43.560 11.940 21.51


20.001 HeinekenBeer 4 8.500 34.000 16.35 5.984 23.936
20.002 AnkerBeer 0 7.000 0 0.00 4.928 0
20.003 Brandy 3 9.500 28.500 13.71 6.688 20.064
20.004 FrenchWine 1 10.500 10.500 5.05 7.392 7.392
White
LabaKotor % LabaKotor
10.064 29.60
0 ERR
8.436 29.60
3.108 29.60
Kelompok – 20 8 73.000 35.10 51.392
Min. Alkohol
21.608 29.60


30.001 DjieSam SU 5 3.500 17.500 8.42 3.132 15.660
30.002 MarlboroLight 8 3.000 24.000 11.54 2.685 21.480
30.003 DunhilMerah 1 3.200 3.200 1.54 2.864 2.864
30.004 GG Surya 10 2.500 25.000 12.02 2.237 22.370
30.005 GG Filter 3 2.000 6.000 2.89 1.790 5.370
30.006 Benson & 1 3.750 3.750 1.80 3.356 3.356
Hendes
LabaKotor % LabaKotor
1.840 10.51
2.520 10.50
336 10.50
2.630 10.52
630 10.50
397 10.51
Kelompok–30
Rokok 28 79.450 38.21 71.100 8.350 10.51

TotalPenjualan 67 207.950 100.00 166.052 41.898 20.15



· Informasi bagi tingkat perencanaan dan pengendalian strategis
Laporan Perhitungan Laba / Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
31 Juli 1998
URAIAN
PENJUALAN
- Total Penjualan 21.724.625
- Retur Penjualan 45.000
Penjualan Bersih : 21.679.625 100.0

HPP :
- Persediaan awal 17.599.314
- Pembelian 0
Persediaan siap jual 17.599.314

- Persediaan akhir 1.351.547
HPP : 16.247.767 74.9

LABA KOTOR 25.1

BIAYA OPERASIONAL
- B. Pemasaran 400.000 1.8
- B. Administrasi Umum
Gaji & Upah 2.150.000 9.9
Telp. / Fax. / Listrik 725.000 3.3
Dll 300.00 1.4

Total Biaya Operasional 3.575.000 16.5

LABA Sebelum Pajak : 1.856.858 8.6

PAJAK (pph-25) 0 0.0

LABA BERSIH 1.856.858 8.6